Selasa, 20 Februari 2018

DISINI AKU

Kini aku tiba di negeri seberang,
Disinilah aku harapkan ,
Akan ku tukar kan tenaga dengan uang,,,,
Dan ku sibuk kan hari dengan pekerjaan,agar rindu- rindu serta kenangan tidak terlalu di fikirkan, Dan beban yang kutinggalkan bisa teringankan...amin ...amin ...amin... ya robbal alamin,,
      Negeri ini sedikit membedakan, Apa tanya orang , blum tentu aku bisa mnjawab, aku harus berfikir sjenak bila aku akan berbicara,,
Negeri seberang sangat terasa mengasingkan badan, Memang aku pernah mengutarakan tapi tak semampu yang ada dalam fikiran,,,,
Tanya orang aku jawab tak karuan.
     Lama kemudian, hari terus bergonta ganti, aku sudah ada perubahan, malam pun datang malam, aku lewati, Kini aku sibuk menghitung hari,
Dengan pekerjaan yang tiada henti.
Sejak terbitnya mentari sampai tenggelam nya matahari .
    Pekejaan itu setiap hari aku lakukan tanpa ada halangan... Rasa yang begitu menyemangati,membuat hati ini ,sama sekali tak peduli akan teriknya mentari...


Bila malam tiba rindu ku terlena,
Mengenang akan arti Perjuangan cinta dan harapan,
Disini aku bersama rindu yang tak ada henti,
Mengingat cerita yang sudah kita jalani,
Melupakan lara yang kini kita miliki,

Apakah kamu disana masih memiliki , dan mempunyai rasa untuk tetap di nanti.
Apakah disana kamu sudah ada yang miliki,
Masih kah disana ,kamu terus mencari, dan mengingat salah yang sudah ku beri,?
Ada kah disana benci mu tetap terpatri ?
Di sini ,di tempat ini aku menyadari, sakitnya rindu yang sangat aku sesali,

Mengingat dirimu yang sungguh berarti,
Disini aku yang sendiri,
Merasa kan kasih yang sudah kamu beri,,,
Merasakan pilu yang sudah terjadi ,
  
     Bila senja ,hujan pun turun Kini aku bersama petir yang berkerontangan seperti musik dalam hiburan, Yang tak pernah aku temui di kampung halaman. Rindu cinta dan keluarga menjadi satu yang tak terpisah kan.
Bila cerah tiba mentari pun ku lawan.... 4bulan lamanya aku bekerja dibawah sinar mentari pagi, hingga tenggelam nya matahari, Tak terasa walau sengatan matahari di siang hari..
Keringat bercucuran terus membasahi seluruh tubuh, tanpa ada satupun yang tak tergenang dengan air keringat itu,
Badan.. oh.. badan ,siksanya kamu di sini,
sedih nya di hati,
Bergelinang air mata ini, membasahi pipi, tak kuasa aku hadapi... Hanya musik yang terkadang menemani ketika kita sedang asyik bekerja,, tapi Nikmat nya saat melihat gaji,, Badan yang letih lesu kini semangat dan bangkit lagi,,,
Ku usapkan ringgit di badan ini, lalu ku berkata dan berteriak....!!!!
ringgiiiiiiiitttttt, agar dapat di mengerti,dan menjadi saksi lelah nya diri.
  Banting tulang pagi hingga malam terus aku hadapi, Tapi apa hutang tinggal lah hutang,Badan ini sakit tak di hargai, oleh toke yang begitu keji,
dan Sempat aku minta cuti, untuk merehat kan tenaga ,harapan lelah dan letih bisa terganti ,dengan semangat yang lebih baru,tapi tak di kasihani,,, Menangis ku sambil menghibur diri,di tempat aku menyesuaikan ekonomi ,di tanah yang setandus ini, badan ku hitam tak teratasi...

  Awal nya sang toke ini , senyum manis saat pertama kali menjemputku di pelabuhan, Tapi kenapa aku sering di bentak kan, ◦ Di bilang,,, "awak ne kerja macam apa tidur aje, tak ade kerja ke,macam ini kah awak buat hari2,,"? Apa pasal.... Cuma kata itu yang masih terpatri Yang selalu membuat ku mengenang kisah klasik di malaysia..
   Memang sempat waktu itu selesai makan siang ,aku beristirahat sejenak, di bawah naungan pohon pisang ,tak kuasa aku menahan lelah dan letih di panas yang begitu menusuk badan...hingga aku terlelap sendiri tanpa sadar toke sudah di depan ku.... Aku hanya terkejut....dan meminta maaf, maaf aku utarakan tapi kesal yang dia balaskan... 3hari setelah aku dimarahai, badan Ku mulai lemas ,panas pun tak bertepian ,demam yang menyerang badan.....tak kunjung di hentikan Lemas badan ini hingga 1bulqn lamanya aku tidak bekerja,, Nasib ku sungguh sangat memilukan, Tak ada siapa pun yang tau ,atau bertanya aku kenapa,,, ◦ Bayangkan sendiri ,menahan sakit , andainya dirumah mungkin banyak yang akan bertanya ....kamu sakit apa, begitu fikir ku. Sempat aku ingin di pulangkan, Karna sakit yang begitu mendalam Di bawa ke rumah sakit. ◦ Dokter bilang , dia tak bole keja lagi, macam dia kena rehat banyak- banyak.
  Aku pun mulai bangkit lagi , karna mendengar omelan, toke sudah bilang hutang harus di lunaskan, baru aku di kirim pulang, Dapat uang dari mana aku,,,>???, sakit minta dibayar hutang...??? ---Sedih nya minta ampun...., Hingga aku putuskan untuk lari dari kenyataan,

  Malam pun tiba, kini aku akan pergi dari tempat ini, Dini hari aku keluar dari persinggahan dari kongsi yang begitu menyebalkan, Tak tentu arah dan tujuan yang terpenting hilang dari tempat ini dengan harapan nasib dapat berubah,,,
  Dan kini aku menjadi pekerja ilegal, Mendapat kerja jadi tukang tolak , Selama 4bulan, aku sudah lah merasa nyaman, dengan hasil yang sangat memuaskan,
Tak perlu bertanya seperti apa kerjanya ,aku langsung putuskan aku akan bisa lakukan... ◦ Nasib seorang pekerja ilegal yang tak peduli akan siang atau malam., Yang tak takut ada hewan yang berkeliaran, tidur di tengah hutan yang beralaskan tikar dedaunan ,hanya untuk menyelamat kan diri dari rela dan polisi,
  Ditengah hutan aku lanjutkan perjuangan dengan mati-matian, Nyaman aku rasakan , Rindu kini menghampiri , Rindu ingin mendengarkan suara sang pujaan hati,,,kucoba
menelpon tak ada sinyal yang mendekati, ◦ Bila aku akan menelpon ,aku harus mencari tempat yang tinggi dimana sinyal bisa tergapai, ◦ Ada bangunan yang tinggi sepi tak dihuni ,disini aku mengadu asmara kerinduan. ◦ Disini aku menyampaikan pesan ,aku sangat mengingat mu wahai sang mantan. Aku sangat merindukan mu.... ◦ Dan disini aku bisa menelpon dan berintraksi sosial dengan keluarga dan cinta, ◦ Dan pada akhirnya aku memutuskan untuk pulang ke kampung halaman,
Jlek , rasa ini sudah tak karuan Aku sangat memikirkan mu, 
Kamu apa kabar, 
Apa kah kamu sehat senantiasa dan masih mengingat akan diriku,
Aku merindukan mu detik ini,biar hanya aku yang tau, 
Apa peduli mreka. 
Aku yang sangat mencinta.

   Tak kuasa aku terima, Niat hati ingin merubah nasib , Tapi yang ku dapat hanyalah sia sia ,tapi aku bersyukur mampu mengatasinya.. Bila cita- cita ku tak bisa aku capai disini, Aku berharap di tempat lain aku pasti akan miliki... tidak mungkin disini saja tempat nya rezeqi ,Masih ada yang lebih baik lagi di kelanjutan nya nanti, Aku sudah lah akan pulang,aku sudah lelah memikirkan, Aku tidak ada pilihan,
◦ Aku takut jika tertangkap malah yang aku dapat akan di LOKap,bila aku terus seperti ini, disini, ◦ Takut ku melihat polisi, takut ku akan tiba-tiba ia datang menghampiri, sudah lah sampai disini saja ,aku tak mau lebih lama bertemu lagi, 

jlek yang sabar ya, maafin aku yang dulu,
aku mencintai mu wahai  pujaan hati ku...

  Syukur sangat ku bersyukur meski banyak yang berkata , kok kamu berani lari , Tapi inilah aku, yang bersama ketakutan tiada henti, dan aku bersama doa ku yang selamt dan terlindungi setiap hari, alhmdulillah sampai disini blum ada polisi yang mencari... Percayalah bahwa sesuatu yang kita takutkan kadang bisa membuat satu keberanian .seperti halnya yan terjadi beberapa hari, aku sempat di datangi tapi sayang toke baru baik hati, membuat ku semakin percaya dan yakin bahwa aku tidak bakal tertangkap... Tetap waspada meskipun demikian Sampi benar benar,sudah mau berangkat pulang rasa takut itu sedikit menghawatirkan, tapi terus ku lawan dengan keberanian .....
Selalu mengingat doa dari orang tua ... ''ingatlah kemana pun hendak berada ... tak ada doa yang paling mudah sperti yang fi ajarkan oleh orang tua, tak kan ada yang mengalah kan restunya ,kemana pun,apa pun ...dan bagaimana pun.. cukup mengingat kedua orang tua ,selalu ada jalan yang bakal menyelesaikan nya.... amain ya robbal alamin''.
  
berdoa dan berusaha,semoga selamat dimana pun berada,
tak ada daya dan upaya jika, keyakinan yang aku ,miliki dan bersama doa orang tua ku, sedikit pun tak pernah akku mengalaminya, hanya saja melihat nya, terkadang aku datang, polisi sudah tiada, begitu sebaliknya.
tapi sayang bosan, aku sudah dirantauan, tidak pernah bertemu dengan cewek,ataupun hiburan lainya, ya paling tidak, kalau kita punya kelengkapan seperti halnya waktu aku baru datang, adalah bahagia, saat menerima upah setiap bulanya ,hanya sekali melihat alam luar sana cukup lah, tapi tidak kalii ini, jangan kan keluar, ke bandar ,alias kota besar, sedikit pun aku tidak berani,karna aku memilih lebih baik takut tapi terjaga dari pada berani tapi terbawa,

4bulan lamanya aku di dalam kebun, tanpa melihat dan mendengar ,
apa yang ku lakukan cukup menunggu datang bulan, hingga mempunyai penghasilan,
dan gaji dalam genggaman,
   Dan bila aku butuh untuk hiburan ku pergi ke tengah hutan yang ada rumah yang tak di huni,
tapii lumayan sinyal telpon mencapai 3_an,
membuat kan senyuman, dan bila pulsa ku habis ,akuu cukup pesan,
tapi sayang aku,
berteman dengan beban...
sungguh sangat membosan kan, tapi ini demi cita dan harapan, rela ku korban, hiburan ataukah kesenangan ,disini aku mencari uang untuk berubah di kampung halaman, bukan membebaskan diri untuk berkeluyuran tanpa ,memikirkan yang di tinggal kan,,,
tapi sayang nasib belum memungkin kan, ,,?dan,
takdir belum memihak pada keberhasilan, aku pun sudah bosan duluan...
suatu hari nanti, kalo aku sudah punya beaya dan dapat sedikit tabungan maka aku ucapkan,,,
goodbey hutan,,,,,,,,,,,,......>>>>>>>>>

Tidak ada komentar:

Posting Komentar